Petualangan Ibu dan Ale bersama Tolak Angin Anak |
Anak saya, Alessandro ( 4 tahun ) senang sekali berpetualang di alam bebas. Dibandingkan bermain di dalam ruangan, Ale lebih suka eksplorasi di luar ruangan mulai dari ke pantai, ke taman atau sekedar lari di lapangan rumput. Duh..dia memang anak Ibu banget deh. Kebetulan, saya juga bukan tipe orang tua yang banyaknya melarang, kalau anak main kotor di pasir ya biarkan saja, main tanah yang diemin aja, prinsipnya selama bisa memberikan stimulasi dan tidak berbahaya akan saya biarkan anak bermain.
Nah, kebetulan akhir pekan kemarin ada undangan untuk ikutan ‘playdate’ bersama Ayo Main dan Tolak Angin Anak yang konsepnya bermain di alam bebas. Wah, kesempatan yang tak boleh dilewatkan, tambah kebetulan lagi lokasi tak terlalu jauh dari kediaman keluarga kami.
Petualangan Ceria Bersama Tolak Angin Anak dan Ayo Main
Peserta bersiap memulai petualangan ceria bersama Tolak Angin Anak |
Melewati jaring laba-laba di hutan |
Nah, sekarang saatnya merangkai tas anyaman |
Ale menuang pasir ke dalam ember |
Ayo Main adalah komunitas bermain yang kerap kali mengadakan arena bermain ramah anak dengan konsep berbeda di setiap perhelatan. Nah, dalam event kali ini Ayo Main memiliki konsep petualangan di hutan.
Pukul 8 pagi, Saya memboyong suami dan Ale ke Bumi Bambina di kawasan Sawah lama, Ciputat. Sekolah ini memang sudah lama dikenal punya areal terbuka yang bagus banget, jadi memang pas untuk kegiatan mengenalkan alam bebas ke anak.
Ternyata udah ada sekitar 30an anak yang berkumpul untuk mendengarkan dongeng dari Kak Dayat. Dongeng berisikan tentang kehidupan Lebah madu. Selanjutnya petualangan pun di mulai.
Arena pertama adalah sarang laba-laba, jadi anak diminta masuk ke tali temali yang diikat seperti sarang laba-laba tanpa menginjak telur di bawahnya. Ale antusias banget main di sini, ngak takut juga, bahkan saat permainan sudah usah di bolak-balik lagi main di sini. Arena kedua adalah membuat tas anyaman, dilanjutkan berjalan di titan dari kayu, mengumpulkan pasir, menanam benih bunga matahari hingga terakhir melewati badai.
Alessandro paling suka mengumpulkan pasir untuk menanam benih bunga matahari. Ayah dan Ale kerjasama membawa pasir dari belakang hingga ke depan. Tumben, Anaknya mau banget main yang ini. Sebenarnya main dengan konsep di alam menyenangkan untuk Alessandro, terlihat dari antusiasme anak yang sangat tinggi untuk mengikuti setiap permainan.
Nah, kalau mau ajak anak berpetualang di alam bebas, Anak harus sehat. Ibu dan Ayah juga sih. Coba bayangin, kalau anak ngak fit misalnya terkena gejala masuk angin. Anak jadi enggan main, tantrum hingga bikin suasana jadi ngak happy. Itulah sebabnya, saat bawa anak traveling atau berpetualang ke alam bebas saya selalu pastikan anak sehat dan fit.
Nah, sebagai panduan petualangan bebas gejala masuk angin pada anak, event kemarin juga ada Talk Show yang menghadirkan Psikolog dan Dokter Anak.
Mengapa Anak Perlu Berkenalan dengan Alam
Psikolog Yulita Semet ( tengah ), dr Marissa MSi ( kanan ) |
Psikolog dari Rainbow Castle, Yulita Patricia Semet menjelaskan banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari interaksi anak dengan Alam. Misalnya anak akan lebih mandiri, mampu beradaptasi, eksporlasi yang juga mempengaruhi kemampun sensory dan motoriknya dan paling penting bersentuhan dengan alam membantu anak lepas dari ketergantuan pada gadget.
Yulita menambahkan interaksi anak dan orang tua juga memegang peranan penting, ikut terlibat dalam permainan anak bukan sekedar memberi wadah tapi tidak ikut ambil bagian. Jangan lupa, jauhkn gadget saat sedang bermain dengan anak. Masa sih, anaknya bermain kamu malah asik update status di Facebook.
Sementara dr Marissa MSi, mengulas tentang tanda anak sehat yang siap berpetualang di alam bebas, salah satunya bebas gejala masuk angin termasuk perut kembung. Pastikan, anak cukup makan dan cukup tidur sebelum beraktifitas, bila perlu sediakan Tolak Angin Anak yang menemani petualangan anak di alam bebas.
Tolak Angin Anak Bantu Cegah Masuk Angin Pada Anak
Wajah bahagia setelah berpetualang bersama Tolak Angin Anak |
Selalu sediakan Tolak Angin Anak ya Bu! |
Ale dan Ayah setelah berpetualang di tengah hutan |
Berpetualang di alam bebas, tentu dibutuhkan fisik dan stamina yang prima terutama untuk anak. Itulah sebabnya, petualangan di alam bebas anak perlu dilindungi dari gejala masuk angin. Jangankan anak, saya saja yang kadang traveling ke gunung atau pantai kerap kali mengalami masuk angin. Gejala masuk angin biasanya berupa perut kembung, kepala pusing hingga tak nafsu makan.
Tolak Angin Anak, diformulasi dari bahan alami yang akan dikonsumsi Anak. Mengandung rasa manis alami dari madu yang lebih mudah ditelan, serta mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh diantaranya dapat meningkatkan stamina, memperkuat metabolisme dan mengurangi gejala batuk.
Mengandung bahan herbal seperti jahe, daun mint dan penurun panas alami. Lebih enaknya, Tolak Angin Anak dapat dikonsumsi bersama air putih atau teh. Jadi, Ibu tak perlu repot karena biasanya anak agak enggan langsung minum langsung dari kemasan. Kalau dicampur air atau teh kan lebih enak.
Nah, sebelum petualangan dimulai pastikan Anak sudah mengkonsumsi Tolak Angin Anak ya. Selamat memulai petualangan ceria!
Liebe,
Turis Cantik