OMG Cerita Sabtu kembali lagi! Sebenarnya inilah saat saya benar-benar merasa bebas menulis apapun, tanpa mikirin keyword, seo, page view bla bla bla bla hehehe. Tapi kok malah kadang kelupaan nulisnya, mungkin karena saat ini saya dapet bonus bisa libur akhir pekan, jadi biasanya kegiatan sabtu penuh dengan agenda bareng keluarga.
Eh, judul cerita sabtu pagi kali ini memang tentang Lambe Turah dan beberapa alasan saya tidak follow lagi akun anonim itu. Rasa enggan dimulai dari kesadaran saya bahwa akun ini sebenarnya ANONIM.
Siapa lambe? Apa keuntunggan yang ia keruk dari akunnya? Apa tujuannya? Adakah artis yang bayar agar bisa muncul di lini masanya?. Sebagai seorang jurnalis yang mungkin lebih peka, saya banyak mempertanyakan eksistensi akun ini.
Paling miris adalah ketika gambar tidak bergerak atau video editan, mendoktrinasi pikiran orang lain. Menggiring opini orang lain atau peristiwa yang belum tentu faktanya. Lebih miris lagi, karena jari tangan saya kadang tak kuasa menahan keinginan juga untuk berkomentar ” Lambe lo dapet jatah beras berapa kilo ?”
Saya kebetulan bukan orang yang suka bergibah, meskipun itu artis tapi rasanya kasian aja kalau memang faktanya apa yang dituduhkan pada si artis ngak bener. Kadang, memang lambe ini posting peristiwa gempa bumi, kecelakaan tapi di wire berita pun sudah ada, orang ngak menantikan juga berita itu.
Sudah banyak sebetulnya, cerita tentang pemilik asli akun Lambe Turah, namun hingga kini belum otentik. Meskipun ia muncul ke publik dalam sebuah siaran langsung di televisi, namun sebagai orang yang juga bekerja di tv, saya agak kurang percaya kalau sosok yang muncul adalah pemilik asli akun tersebut. Semua serba sumir, tapi satu yang pasti bahwa followernya kian bertambah, komentar di lini masa kian panas dan entah siapa yang paling diuntungkan dari itu?.
Saya merasa, setelah tidak follow akun itu, hidup saya rasanya lebih ringan. Sumpah ini bahasa lebay amat :). Saya jadi tidak gampang membuang waktu, buat ngomongin orang, meskipun itu artis kan orang juga toh hahha.
Coba deh, kamu lakukan aksi ” Sosmed Tanpa Lambe Turah” mungkin penggunaan sosial mediamu akan lebih membawa banyak manfaat dan faedah, dari pada sekedar membully orang, ngetawain orang, atau kena comment war karena beda pendapat dengan orang lain. Kalau mau tetep follow juga ngak apa sih, kadang orang suka juga jadi ‘ Silent Reader’.
Good Bye Lambe Turah, i’m not gonna miss you 🙂
Selamat melewatkan hari sabtu cerah ini bersama keluarga. Salam hangat dari Mbak Turis.
Liebe,
Turis Cantik