MUSEUM BMW MUNICH -Berlin mungkin gudangnya tempat bersejarah di Jerman, banyak banget ikon kota yang harus didatangi satu persatu. Tapi salah satu kota favorit saya di Jerman sebenarnya adalah Munich atau biasa di sebut Munchen oleh orang Jerman.
Meskipun biaya hidup menurut saya agak sedikit lebih mahal dari Berlin, tapi kota ini merupakan perpaduan ‘melting pot’ yang kece banget.
Bagunan khas kerajaan masa lalu ada, bangunan masa modern ada, lebih banyak yang bisa bahasa Inggris dan museum modern juga lebih banyak. Salah satu yang harus kamu datangi adalah Museum BMW.
Semua orang yang suka otomotif atau pun tidak pasti tahu mobil berteknologi tinggi dengan harga ‘Wah’ yang identik dengan Bayerische Motoren Werke (BMW)
Tak sulit menemukan Museum BMW karena letaknya bersebelahan dengan kantor BMW Welt, yang merupakan kantor pusat sekaligus tempat pengiriman dan pameran koleksi terbaru mobil atau motor, keluaran perusahaan otomotif yang sudah berdiri sejak 90 tahun lalu itu.
Nah, apa saja yang bisa dilihat di dalam Museum BMW? Pastinya adalah perjalanan panjang sejarah pembuatan mobil, motor hingga turbin pesawat yang dipakai dimasa lalu hingga keluaran terbaru.
Bagian dalam museum, juga berisikan puluhan area pameran sekaligus juga kamu bisa melihat tempat produksi secara langsung. Produksi mulai dari rangka, hingga menjadi mesin sampai proses pengecatan bagian luar mobil.
Ada bagian paling bawah dari museum, dimana kamu bisa mencoba masuk ke dalam mobil dan mencoba sendiri bagaimana standart keamanan tekhnologi tinggi diaplikasikan dalam mobil atau motor keluaran BMW.
Menurut saya yang paling menarik dari museum yang pertamakali di bagun tahun 1973 ini adalah penataan lampunya. Setiap ruang diberi lampu dengan warna dan tingkat keterangan yang berbeda.
Misalnya saat kamu berada di ruang yang memajang mobil era tahun 60an, kamu akan dibawa hanyut dalam suasana tahun itu dengan setting tempat dan penataan lampu yang agak redup.
Perancang design gedung museum Wina Karl Schwanzer, juga sangat memikirkan makna dibalik setiap tembok yang dibangun. Gedung sengaja di bangun dengan pintu di bagian paling bawah, kamu bisa masuk ke ruang pameran dengan menaiki eskalator.
Secara harfiah kamu akan melihat perkembangan BMW dari titik sejarah terbawah, hingga mampu mencapai puncak kejayaan seperti saat ini.
Berbeda dengan museum lain yang sangat hati-hati dengan koleksinya, saya tak menemukan ada larangan untuk menaiki semua kendaraan yang ada tapi pastinya hanya di bagian model terbaru ya.
Mau naik, peluk atau sekedar foto dekat mobil atau motor idaman kamu ngak masalah tuh heheheh.
Komplent saya cuma satu ngak setiap lantai ada toilet, jadi kalau kebelet kamu harus turun ke lantai satu atau dua yang ada toiletnya.
How to get there:
Letaknya tak jauh dari Stadion Olympia Centrum. Paling mudah dan dekat menggunakan U Bhan turun di stasiun Olympia Centrum, keluar stasiun kamu sudah pasti lihat gedungnya.
Museum buka dari pukul 10.00 – 18.00
Harga tiket kisaran 9 Euro atau sekitar Rp. 135.000/ perorang
Tips saya hanya satu, tak usah membeli apapun dari toko souvenirnya karena harganya mahalnya ngak ketulungan.
Mending beli souvenir di Olympia Park lebih murah. Letak stadionnya ngak jauh dari Museum BMW tinggal nyebrang jalan dikit.
Pakai juga sepatu flat atau sandal tipis ( tergantung musim juga) pokoknya yang nyaman, karena kamu akan banyak naik tangga dan jalan kaki karena areal musuem sangat luas.
Selamat jalan-jalan!
Liebe,
Turis Cantik