JATUH CINTA PADA PILATES – Pilates kini menjadi cabang olahraga favorit saya, bisa dikatakan saya jatuh cinta pada Pilates. Sejak memasuki usia 40 saya mulai menghindari olahraga yang banyak hentakan seperti lari hingga pound fit.
Selain lebih rawan cidera kaki, rasanya fisik saya sudah tidak kuat terutama berat badan yang masih dikisaran over weight membuat mudah lelah.
Memang benar ya metabolisme tubuh semakin lambat seiring dengan usia. Harus banget meminimalisir makanan yang masuk dengan berpuasa atau inttemeted fasting.
Tapi, badan tetap harus berolahraga agar bugar. Jalan kaki, angkat beban hingga Pilates pun jadi pilihan.
Pilates adalah cabang olahraga baru yang mulai saya sukai di awal tahun 2024 ini. Awalnya karena melihat Jennifer Bachdim latihan Pilates dengan alat Reformer kok kyknya cocok dengan tipe olahraga yang saya cari.
Minim hentakan, lebih memfokuskan pada otot dan kelenturan tubuh. Sejak itu, saya mulai cari-cari studio Pilates dekat rumah. Awalnya saya mencoba Mat Pilates, Lama-lama lebih tertarik dengan Reformer.
Apa itu Pilates Reformer
Pilates Reformer adalah variasi latihan Pilates dengan menggunakan Reformer sebuah mesin seperti tempat tidur yang dilengkapi dengan platform dan set pegas.
Manfaatnya banyak banget mulai dari menguatkan otor perut, melatih pernafasan dan fleksibilitas tubuh.
Vlog Pilates Routine
Mengapa cinta Pilates?
1. Otot lebih kuat
Setelah rutin Pilates selamat satu bulan ini, saya merasa otot terutama di bagian kaki terasa lebih kuat.
Biasanya naik turun tangga stasiun kereta api menjadi momok buat saya karena sangat melelahkan. Kini, malah lebih sering naik turun tangga dari pada naik lift atau eskalator.
2. Kualitas tidur lebih baik
Memang tidur saya kurang dari 8 jam akibat jadwal pekerjaan, tapi kualitas tidur saya yang hanya 5-6 jam sangat baik. Dulu tidur pulas butuh waktu lama, kini 10 menitan sudah bisa tidur pulas.
3. Barang bawaan sedikit
Beberapa dengan olahraga lainnya, Pilates hanya butuh kaos kaki anti slip dan pakaian yang nyaman.
Tak perlu bawa baju ganti karena keringat tidak akan mengucur deras, tidak perlu bawa sepatu. Suka deh, jadi lebih ringan dan ringkes.
Mengapa Pilates Mahal?
Menurut saya alasan kenapa pilates dipandang sebagai olahraga mahal terutama yang menggunakan Reformer karena menggunakan alat.
Alat Reformer memang cukup mahal dan biasanya satu studio hanya punya 4 sampai 5 alat karena ukuran alatnya lumayan besar.
Instruktur Pilates juga biasanya memiliki sertifikasi untuk memahami anatomi tubuh dengan lebih detail, sekaligus konsultasi terapi untuk gangguan otot atau sendi. Keahlian mereka itu lumayan mahal dan saat pilates pun instruktur memperhatikan satu persatu gerakan kita dengan detail.
Di Indonesia, Pilates masuk kategori olahraga yang segmented artinya belum banyak yang suka, belum banyak studio dan instruktur bersertifikasi yang bisa jadi pilihan. Tertarik coba Pilates? Semoga tulisan ini juga membuat kamu Jatuh cinta pada Pilates.
Liebe,
Turis Cantik
Isssh aku juga pengeeen sbnrnya coba pilates ini mba. Beberapa temen ada yg ikut, tapi lokasinya jaksel semua 😅. Itu sih yg bikin aku blm bisa ikutan. Skr ini rutinnya cuma workout beban, dan cardio. Pengen sesekali coba yg utk flesibilitas tubuh gini 😍