ARIEL DI PUTRI DUYUNG – Aloha selamat hari Senin! Hari pertama di awal minggu ini saya akan mengajak kamu bertemu Ariel Si Putri Duyung di Copenhagen Denmark.
Bisa berkunjung ke Denmark merupakan impian masa kecil saya. Waktu saya masih sekolah dasar, saya suka sekali makan biskuit ( entah apa namanya ) yang kemasan kalengnya menampilkan prajurit kerajaan Denmark. Jaman dahulu belum ada internet, jadi saya hanya mengenal negara ini dari Buku Pintar. Dari sanalah, saya tahu kalau Denmark merupakan negara kerajaan yang indah persis seperti di dalam cerita dongeng. sometimes your wish come true, dan belasan tahun kemudian saya beneran bisa ke Denmark itu pun karena jasa seorang teman lama yang ngak sengaja baca blog saya.
Sang teman menawarkan berkunjung ke Copenhagen dan tinggal beberapa hari di flatnya. Kebetulan waktu itu saya lagi magang kerja di Jerman,walaupun tiket keretanya rada mahal tapi karena penasaran saya bela-belain ke sana.
Salah satu misi ke Copenhagen adalah bertemu si Ariel! Patung si Putri Duyung yang dalam bahasa Denmark di sebut Den Lille Havfrue ini memang menjadi salah satu destinasi yang harus di datangi bila kamu ke Copenhagen. Tokoh dongeng Ariel memang diciptakan pendogeng asal Denmark Hans Christian Andersen. Buat kamu yang suka dongeng klasik pasti tahu Gadis Korek Api, Itik Buruk Rupa hingga Thumbelina. Namun karyanya yang paling melegenda adalah Ariel si putri duyung yang sudah diangkat menjadi film animasi oleh Disney dengan judul Little Mermaid.
Patung Hans Christian Andersen |
Dalam dongeng ini dikisahkan seorang putri raja laut jatuh cinta dengan seorang pangeran, tetapi harus menunggu selama 300 tahun untuk berubah dari putri duyung menjadi seorang manusia.
Pembuatan patung Putri Duyung yang menanti pangeran di tepi pantainya ini di gagas oleh Carl Jacobsen di tahun 1909.Si Carl ini kebetulan anak orang kaya pewaris kekayaan perusahaan bir Carlsberg. Pematungnya adalah Edvard Eriksen dengan memakai model istrinya sendiri untuk tubuh, dan ballerina Ellen Price untuk kepalanya.Patung ini selesai pada 1913, dan kemudian didudukan di atas sebuah batu di pelabuhan Langelinie, Copenhagen.
Wujudnya adalah seorang perempuan namun kakinya berupa ekor ikan. Dia duduk di atas batu dengan wajah menatap laut lepas, seolah sedang menunggu sang pangeran datang seperti di dalam kisahnya.
Perjalanan menuju Dermaga Langelinie tempat patung Ariel didudukkan memang memakan waktu yang cukup panjang. Kayaknya naik bis ngak sampe-sampe deh heheh. Sepanjang perjalanan saya dan teman saya malah keasikan memotret langit dan awan yang indah banget. Saya heran di Copenhagen awannya bagus banget mungkin karena tanpa polusi dan saat saya kesana memang tengah musim panas.
Teman saya malah menyebut dirinya ‘Pemburu Awan’ karena hobbnya motret awan, padahal dia udah bertahun-tahun tinggal di Copenhagen khan bisa lihat tiap hari ya hehehe.
Sampailah saya di tempat Ariel duduk menanti pangeran. awalnya badan Ariel ngak terlihat tertutup wisawatan yang mau selfie. Pas saya lihat ternyata patungnya kecil banget. Tingginya hanya 1,25 meter dengan berat 175 kg. posisinya sedikit menjorok ke laut. Tapi tetap aman dan nyaman kalau mau selfie karena ada undakan bebatuan yang memudahkan wisatawan mengabadikan si putri duyung.
Kenapa dibuat agak sedikit menjorok ke laut ? ternyata untuk menghindari tangan usil. Patung ini pernah dirusak dengan berbagai alasan termasuk alasan politik sejak pertengahan tahun 1960-an, tetapi selalu diperbaiki kembali.
Misalnya pada tahun 1964 bagian kepala patung ini pernah dipotong dengan gergaji dan sampai sekarang tidak pernah ditemukan kembali. Kepala yang sekarang adalah dibuat baru sebagai penggantinya. Pada tahun 1984, tangan kanannya pernah dipotong, tapi 2 hari kemudian dikembalikan lagi.
Tahun 1990 pernah juga dilakukan untuk memotong kembali kepala patung ini tapi tidak berhasil, hanya meninggalkan jejak berupa belahan gergaji. Tahun 1998 kepalanya berhasil dipotong lagi, tetapi dikembalikan diam-diam melalui stasiun TV setempat sekitar sebulan kemudian, lalu disambungkan kembali. Tahun 2003, pernah diledakkan dan hancur pada bagian pinggangnya dan terlepas dari batu tempat duduknya. Sering juga patung ini (yang telanjang) dikenakan baju atau dicat. Patung ini telah mengalami sejarah panjang mengalami prilaku vandalisme. Mungkin ini juga menyebabkannya semakin terkenal.
Tahun 2006, pemerintah Kota Copenhagen memutuskan untuk menggeser posisinya agak jauh dari tepi pantai agar tak mudah dijangkau.
Trus kenapa aksi vandalisme ini ngak ketahuan? menurut saya karena lokasi dermaganya sedikit sepi. Menurut teman saya dermaga ini jarang banget digunakan kalau malam pun penerangan ngak terlalu terang wong namanya juga dermaga sudah tak terpakai.
Sepanjang perjalanan menemui Si Ariel saya malah terbawa ke imaginasi saya sewaktu kecil. Tempat ini memang persis seperti negeri dongeng. Awannya indah berarakan di langit yang biru cerah, udara musim panasnya tak terlalu terik dengan hembusan angin yang menyejukkan, sepanjang mata memandang bangunan dan patungnya persis seperti negeri dongeng dalam imaginasi saya. Sayangnya saya tak menemukan pangeran impian…apakah harus mengunggu di tepi dermaga selama 300 tahun seperti Ariel?!
Untungnya tidak, karena dua tahun kemudian ada pria batak yang meminang saya hahaha..huss jadi Baper deh neh ceritanya 😉
Love,
Turis Cantik
Sumber tulisan:
Wikipedia/littlemermaidstatue
Wikipedia/copenhagen
BBC Indonesia
Wikipedia/littlemermaidstatue
Wikipedia/copenhagen
BBC Indonesia