Traveling Tips Traveling

Pengalaman Naik Turkish Airlines Ke Eropa

NAIK TURKISH KE EROPA – Hola! Bertemu lagi di RabuNgetrip, cerita dan sharing pengalaman tentang Traveling yang saya tulis setiap hari Rabu.
Kali ini,  saya mau berbagi tentang pengalaman pertama saya naik Turkish Airlines.

Kebetulan,  saya belum pernah menulis tentang pengalaman naik maskapai penerbangan saat traveling.
Tapi ternyata, banyak Travel Blogger yang menulis dan materi tulisan ini, berguna banget buat yang mau cari info atau gambaran kira-kira maskapai penerbangan apa yang menjadi pilihan.
Selama ini setiap trip ke Eropa, saya selalu memilih Qatar, Emirates, Singapore Airlines atau Lufthansa.  Tapi, trip saya yang terakhir ke Jerman November 2016 lalu,  panitia yang mengundang memilih Turkish Airlines sebagai maskapai penerbangan yang saya gunakan.

Saya sih happy ajah, saat lihat booking tiketnya bahwa akan transit di Istanbul. Kebetulan banget,  saya sengaja minta waktu transit yang lama jadi bisa jalan-jalan dulu hehehehe.
Turkish Airlines, memang salah satu maskapai penerbangan favourite ke Eropa karena transitnya pasti kebanyakan di Istanbul.
Letak Istanbul yang berada di perbatasan benua Eropa dan Asia membuat jarak tempuh ke berbagai kota di Eropa tak terlalu jauh.  Biasanya,  turis juga memanfaatkan waktu transit untuk keliling Istanbul yang indah banget.
Dari Jakarta ke Berlin saya menempuh perjalanan kurang lebih 13 jam.  Jakarta – istanbul delapan jam dan empat jam saja dari Istanbul ke Berlin.
Kualitas kursi + audio visual:

Saya duduk di kursi tiga paling depan setelah kelas bisnis. Jadi memang ada space agak lega dikit untuk kaki ‘selonjoran’.
Tapi karena posisinya di kursi baris tengah,  ngak dapat view jendela.  Layar tv ada di bawah jok kursi,  saya seneng banget dengan koleksi film, musik sampai gamesnya.
Banyak dan lengkap,  bahkan film yang sedang diputar di bioskop juga ada.  Ear phonenya standart biasa,  tapi audio visualnya lumayan lah.
Kualitas pelayanan:

Sesaat sebelum pesawat lepas landas,  penumpang akan mendapatkan tas kecil yang berisikan odol dan sikat gigi, kaos kaki ( agak tipis dan panjang sampai lutut), lipbalm,  earplug,  masker penutup mata dan sendal kain awhhh senangnya dapat sendal!
Semua perlengkapan di kemas dalam tas kecil yang cantik banget.
Enaknya duduk di tengah kadang dapat dua pouch, lumayan lipbalmnya bagus, tasnya juga cakep.  #NgakMauRugi
Kru kabin cakep dan ganteng dan kebanyakan orang Turki, tapi pernah sekali dapat orang Indonesia dan dia bisa bahasa Sunda!  Menih hebring si Akang.
Kualitas Makanan:

Makanannya enak semua! Paling juara adalah chicken wrap yang guedeeee banget.
Kebanyakan makanan Turki mungkin ada acara ketimun, olive alias buah zaitun dan keju.  Karena tiga hal ini selalu ada di dalam hidangan.
Kualitas kebersihan:
Toiletnya tidak dibersihkan lagi deh. Biasanya kalau saya naik Qatar,  di tengah perjalanan pasti toilet dibersihkan lagi.  Jadi ngak kotor.
Bersih atau tidak,  susah juga sih ngaturnya kan tergantung penumpang yang pakai,  tapi kalau maskapai lain pasti dibersihkan.
Secara keseluruhan menurut saya kualitas pelayanan bagus dan bikin perjalanan jadi terasa menyenangkan.

Bila kamu naik Turkish dan menuju Eropa,  pasti akan transit di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul,  Turki.
Bandara ini luas luar biasa karena berbagai penerbangan menuju Eropa berasal dari sini.
Tempat makannya banyak bisa terima uang Dollar Amerika dan EURO. Kualitas harga juga ngak terlalu mahal terutama produk kayak coklat dan parfume.
Cuma bandara ini ngak ada WIFI gratis ihh sebel! Tempat charger handphone aja dikit banget.

Turkish Airlines pernah menyandang predikat Europe’s Best Airline di tahun 2015 versi Skytrax Passanger Choice Awards,  pas lah karena kualitasnya baik.
Menurut saya sih,  maskapai satu ini bisa menjadi pilihan kalau mau trip ke Eropa.
Sampai bertemu lagi di RabuNgetrip minggu depan!
Liebe,
Turis Cantik

 

No Responses

  1. Pingback: Cerita Hari Pertama di Turki April 25, 2020

Leave a Reply

Instagram