Pulau Margarita Pesona Pantai Venezuela

“Buenos  Diaz! .. Welcome to Margarita, Senorita! “

Pria berkulit kecoklatan itu menyapa saya dengan senyum simpulnya sesaat setelah pesawat tiba di Bandara Santiago Marino, Pulau Margarita .

Mentari siang itu cukup terik hingga saya dapat melihat dengan lekat betapa eksotisnya warna kulit pria latin itu. Dalam hati saya berkata ” Senangnya bisa menjejakan kaki di Venezuela, kesempatan melihat pria tampan khas Telenovela! “

Rasanya, perjalanan selama 48 jam dari Indonesia terasa terbayar saat melihat indahnya hamparan pantai di pulau ini dan hamparan pria yang tengah berjemur di pantai. Husss.. Mbaknya ganjen amat sih 🙂

Pulau Margarita berjarak satu jam perjalanan menggunakan pesawat terbang dari Caracas ibukota Venezuela. Layaknya Pulau Bali di Indonesia, Pulau ini menawarkan sensasi liburan tepi pantai yang indah ala Amerika Selatan.

Sebagai pulau dengan tingkat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang cukup banyak,  Margarita memang telah membekali diri dengan beragam fasilitas.  Mulai dari penginapan dengan beragam harga mulai dari yang murah (berjarak jauh dari pantai) atau yang mahal ( dengan pemandangan langsung ke pantai). Kamu bisa pilih dimana kamu menginap sesuai dengan budget.

Saya menginap di sebuah hotel berbintang empat bernama Margarita Dynasty. Tak jauh dari pantai memang, tapi design hotel ini mengingatkan saya pada salah satu hotel di Anyer berinisal “M ” yang sering jadi langganan tempat shooting film warkop DKI di era tahun 90an.

Catnya berwarna biru pupus yang suram,  bentuk bangunannya sedikit jadul dan tak satu pun pegawai hotel yang bisa bahasa Inggris.

Mereka hanya bisa bahasa Spanyol dan hanya mengangguk sambil berujar ‘Si’ yang artinya ‘Iya’  tapi ngak pernah nyambung juga kalau di ajak komunikasi.

Seharusnya memang, suasana di sekitar hotel ramai dengan wisatawan.  Tapi berhubung saat itu tengah digelar KTT Non Blok,  sebagian hotel dan restoran ditutup, akses jalan pun sebagian digunakan untuk perhelatan internasional itu.

Venezuela, saat ini  memang tengah mengalami krisis ekonomi akibat harga minyak dunia yang terus turun dalam dua tahun terakhir.  Hal ini pun berimbas pada mata uang Boliviar Fuerte yang terus terpuruk dan tentunya mempengaruhi detak nadi kehidupan warganya.

Pulau margarita yang biasanya ramai saat musim liburan pun ikut merasakan imbas dengan merosotnya tingkat kunjungan wisatawan.

Jangan harap kamu dapat sabun,  shampo atau sikat gigi gratis di dalam hotel yang bukan bintang 5.  Harga kebutuhan pokok yang melonjak tinggi membuat warga, kabarnya bahkan tak mampu membeli bahan kebutuhan pokok di negerinya sendiri. Kalau pun ada uang, bahan pokoknya tak tersedia. Banyak warga yang terpaksa berbelanja bahan kebutuhan sehari-hari dari negara tetangga Colombia.

Terlepas dari krisis ekonomi yang tengah menghimpir negara ini, namun keindahan pantai Margarita tak boleh dilewatkan. Ini merupakan kali pertama saya ke Amerika Selatan, menurut saya orang latin (laki-laki) sangat ramah dengan senyum yang mhhh bikin tak bisa tidur semalaman.

Saat terbang dari Pulau Margarita ke Caracaz saya serasa ratu minyak di pesawat. Satu pesawat isinya orang guanteng dan cuakep #lebay 🙂

Beruntung saya mendapat kursi tiga dan duduk ditengah. Kebayang doong sebelah kiri cowok (mirip) pemain bola asa Portugal Ronaldo,  sebelah kanan (mirip)  Enrique Iqlesias. Saya ngak bisa tidur selama satu jam perjalanan, padahal ngantuk tapi mhhhh gimana ya hehehehhe #duhMbakGenitAmat

Nah,  kalau kamu juga tertarik berlibur ( atau cari jodoh 🙂  di Pulau Margarita,  berikut beberapa tips yang bisa menjadi bahan referensi atau persiapanmu.

Seperti sudah saya ulas sedikit di atas, 80 persen penduduk pulau ini tidak mampu berbahasa inggris termasuk pegawai hotel.  Kalau pun mereka mengerti apa maksud kita,  mereka sulit merangkai kata. Sehingga hanya satu kata yang keluar ‘Si!’  yang artinya ‘Iya’.  Tapi seringnya udh jawab ‘iya’  tapi seolah mereka tak paham apa maksud kita.

Pernah suatu saat toilet di kamar hotel saya bocor,  saya kemudian telpon ke front office. Saya paham mereka tak mengerti Bahasa Inggris, jadi saya cuma bilang ‘TOILET!  DIE! “. Lucunya, sampai saya check out tak satu pun petugas datang untuk memperbaiki toilet.  Bahkan saya sudah datang ke Front Desk menjelaskan dengan bahasa isyarat tak satu pun yang paham. Mhh.. Cabe deh!

Saat saya berkunjung ke Venezuela, Virus Zika yang berasal dari gigitan nyamuk kembali merebak. Venezuela merupakan salah satu negara di Amerika selatan dengan korban Zika terbanyak hingga saat ini.

Selama kita tidak atau tidak berencana hamil sih ngak masalah,  tapi ngeri juga kalau sampai terkena nyamuk penyebab Zika. Virus Zika, dapat mengancam kapan pun jadi pastikan kamu membawa lotion anti nyamuk sepanjang hari terutama di sore hari, saat kamu berlibur ke  negara-negara Amerika Selatan salah satunya Venezuela.

Matahari di Pulau Margarita tuh kayak ada sepuluh!  Panas banget!  Hampir mirip dengan panasnya Tanjung Priok di Jakarta. Penting banget tabir surya yang punya SPF tinggi dan water resistant alias tak luntur saat terkena keringat atau air.

Kalau kamu menginap di hotel yang berbintang 5 sih tak perlu bawa perlengkapan mandi.  Tapi kalau low budget, lebih baik bawa dari tanah air. Jangan sampai kamu harus beli,  karena harganya mahal kan lagi krisis ekonomi semua barang kebutuhan mahal.

Bila tertarik ke Pulau Margarita kamu bisa terbang dengan menggunakan pesawat komersil dari Caracas dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam perjalanan.  Tiket pesawat bisa langsung di beli di bandara tanpa harus melakukan reservasi sebelumnya,  karena banyak pesawat dengan rute tujuan Margarita .

Selamat Berlibur!

Liebe,

Turis Cantik