Cerita Sabtu Pagi – Hari Sabtu adalah hari favorit saya. Di sabtu pagi, tiga puluh tahun lalu saya lahir ke dunia. Jelang Sabtu pagi pulalah, Anak saya lahir.
Seakan, aura suka cita selalu hadir di sabtu pagi. Itulah sebabnya, judul ‘ Cerita Sabtu Pagi’ seakan penuh makna, untuk saya sematkan di blog ini sebagai oase bercerita.
Mungkin banyak dari kamu yang tahu, bahwa saya bekerja sebagai seorang jurnalis di salah satu televisi berita. Sejak tanggal 15 April lalu, televisi ini mulai berubah format, tidak lagi 100 persen memuat cakupan berita dalam tayangannya.
Saya yakin banyak pentonton setia yang kecewa, saya bahkan sampai hari ini masih menerima direct message,inbox email hingga chat whatsapp dari orang yang saya kenal dengan pertanyaan sama…” Ada Apa!?”
Jujur saja, saya pun bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan tentang perubahan baru itu.
Pada dasarnya, saya bukan pemangku kebijakan, bukan pemilik perusahaan..saya hanya buruh, seorang pekerja yang siap menerima titah.
Perubahan format mungkin dilakukan untuk merangkul pangsa pasar dan penonton yang lebih luas.
Kamu pecinta berita masih bisa menonton, begitu juga tetangga kamu yang suka drama turki. Tak ada yang merugi, tak ada juga yang seakan dirampas hak tontonnya. Istilahnya semua sudah dapat bagian.
Durasi tayang berita memang dikurangi, tapi percayalah ( mungkin ) hanya berita berkualitas dan tergarap matang yang akan dilihat.
Perubahan itu perlu dalam segala hal, kadang memang membuat kita tak nyaman. Tapi perubahan jugalah yang akan tetap membuat roda hidup kita melaju ke depan, bukan ke belakang.
Tetaplah menonton tayang televisi berkualitas yang bukan hanya memberimu keluasan cakrawala, tapi juga menghibur hati dan pikiran.
Selamat menikmati suka cita Sabtu Be Happy!
Liebe,
Turis Cantik
PS: Mohon maaf postingan ini sengaja dimoderasi tanpa komentar ya 🙂
