Tanjung Pinang, sebuah kota dengan pesona wisata nan indah, terletak di jantung Provinsi Kepulauan Riau rasanya sayang, bila melewatkan kota yang satu ini.
Tak perlu waktu lama bila ingin menyusuri rekam jejak kota ini, karena semuanya bisa kamu lakukan hanya dalam satu hari saja.
Sebuah mobil van tua mengantarkan saya dan beberapa teman menyusuri sejarah Tanjung Pinang, kami memang sengaja menyewa jasa pemandu wisata lokal yang tentunya lebih paham dengan akar budaya Tanjung Pinang.
Wisata Kelenteng! begitu mungkin saya menamakan paket wisata keliling Tanjung Pinang ini, mengingat jumlah kelenteng di kota ini cukup banyak, tapi ada beberapa yang istimewa baik dari bentuk rupa hingga sejarahnya, yang patut masuk dalam daftar tempat wisata kunjungan di Tanjung Pinang.
BACA JUGA: Resort Tepi Pantai di Bintan
Etnis Melayu memang menjadi ‘Pribumi’ di Tanjung Pinang, namun sejak ratusan tahun lalu Etnis Cina pun mulai singgah di tempat ini. Garis keturunan mereka, melebur dengan warga lokal. Kini jejak leluhur Bangsa Cina pun menjadi pesona daya tarik wisata Tanjung Pinang.
1. Kelenteng Tien Shang Miao
Aroma dupa menyengat datang dari sebuah Kelenteng tua yang terletak di tengah sebuah pasar. Namanya Kelenteng Tien Shang Miao.
Ratusan tahun lalu, kelenteng ini adalah rumah seorang kapiten Cina yang dikenal tangguh. Lokasi rumahnya memang persis di seberang sungai yang bermuara di dermaga. Setelah tak lagi digunakan, rumah itu kemudian digunakan sebagai tempat ibadah oleh warga setempat.
Kelenteng ini istimewa karena dirambati akar pohon Beringin. Menurut warga sekitar, awalnya bangunan rumah memiliki dua lantai. Tapi akar Beringin terus menghujam masuk ke rongga dinding bangunan, sebagian pun tak digunakan lagi karena seluruh ruang di lantai atas telah diisi batang pohon.
Memang agak ‘Amazed’ saat melihat kelenteng ini, akar Beringin seakan tak mampu merobohkan bangunan yang telah berdiri ratusan tahun ini.
2. Vihara Dharma Sasana
Di tengah panas terik, kami menyusuri jalan setapak di permukiman nelayan untuk menuju ke Vihara Dharma Sasana.
Kelenteng yang didominasi warna merah ini adalah favorit warga Singapura dan Malaysia untuk sembahyang, terutama di hari-hari besar seperti perayaan Imlek atau tahun baru cina.
Vihara ini cukup megah dengan didominasi berbagai ornamen Dewi Kwan In.
BACA JUGA: Tragedi Koper Hilang di Bintan
3. Pulau Penyengat
Selesai wisata Kelenteng dan Vihara, kami pun mampir ke Pulau Penyengat. Berjarak kurang lebih satu jam dengan menggunakan kapal kayu bertenaga mesin, kami menjejakkan kaki di tanah bekas kejayaan bangsa Melayu.
Penyengat adalah salah satu wisata sejarah yang perlu kamu datangi bila singgah di Kepri.
BACA JUGA: ‘Sengat’ Wisata Pulau Penyengat
4. Vihara Avokiteswara Graha
Vihara ini menjadi persinggahan terakhir karena letaknya juga berada di jalan raya, menuju kembali ke resort tempat kami tinggal. Vihara ini, terletak di sebuah bukit, jadi jarak dari gerbang utama ke Viharanya jauh banget.
Di tempat ini juga terdapat patung Buddha dan Dewi Kwan In yang amat besar. Sayang saya ngak sempet foto karena cuacanya panassss banget.
BACA JUGA: Tips Traveling Asik Bersama Orang Tua
Habis keliling kota, hal yang tak boleh dilewatkan adalah belanja oleh-oleh. Saat bertanya pada penduduk lokal apa oleh-oleh khas Tanjung Pinang? Sebagian orang sepakat saya harus membeli Kopi Kapal Tangker.
Olahan laut yang di asap seperti cumi hingga ikan juga bisa jadi pilihan. Termasuk Teripang yang bisa dijadikan obat.
Tak terasa, wisata keliling Tanjung Pinang usai, saat saya tertidur di dalam mobil Van sewaaan menuju resort kami di Lagoi. Ahh..saya jadi kangen ke Kepri!
Selamat Jalan- jalan!
Liebe,
Turis Cantik