Imunisasi Anak di masa pandemi memang bikin galau Moms dan Dads kan ?! Begitupun dengan saya yang baru punya baru berusia Nol tahun.
” Aku takut ke rumah sakit, masa sih imunisasi aja antrenya bareng sakit ?! ” tutur saya pada Pak Suami.
Jujur saja, punya bayi baru lahir di masa pandemi dengan angka infeksi Covid-19 yang kian ganas di Indonesia, membuat saya khawatir. Moms juga merasakan hal sama?
Tapi, Bayi saya harus diimunisasi sebagai langkah penting perlindungan dari 22 penyakit menular. Jangan sampai pandemi membuat kita jadi enggan memberikan vaksinasi yang menjadi hak anak-anak kita.
Ditengah hati yang galau gulana, saya akhirnya dapat pencerahan dalam webinar Kenapa Harus Vaksin World Immunization Week 2021 dengan tema “101 Vaksinasi: Kupas Tuntas Vaksinasi Anak” bersama dokter spesialis anak dr. Attila Dewanti, SpA(K) yang diselenggarakan Kenapa Harus Vaksin dan theAsianparent Indonesia.
KENAPA HARUS VAKSIN ?
Sebelum jauh mikirin soal protokol kesehatan imunisasi anak saat pandemi, yuk kita bahas dulu kenapa sih anak harus imunisasi ?seberapa penting vaksinasi pada anak ? Bagaimana tata caranya ?
Vaksinasi atau imunisasi adalah salah satu bentuk pencegahan primee terhadap suatu penyakit. Menurut dr. Attila Dewanti, SpA(K)
Vaksinasi bekerja dengan cara memasukkan antigen atau penyebab penyakit (virus/bakteri atau komponen virus/bakteri) yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh.
Dengan tujuan memicu terbentuknya kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut sehingga dapat mencegah penyakit secara efektif dan efisien.
Vaksinasi terbukti mampu melindungi diri dari 27 penyakit menular. Dalam banyak kasus di dunia juga ditemukan penurunan jumlah kasus setelah ditemukannya vaksinasi, seperti difteri, tetanus, dan rubella. Bahkan, penyakit cacar/smallpox sudah berhasil dimusnahkan pada 1980.
Tahukah Moms bahwa, vaksinasi dapat menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Kekebalan kelompok berperan untuk melindungi orang lain yang rentan terhadap penyakit. Misalnya, individu dengan imunitas yang rendah atau dalam masa kemoterapi.
Vaksinasi sangat penting baik untuk anak atau dewasa. Ibarat Captain Amerika, vaksin adalah Perisai Vibranium ! Langkah awal yang penting untuk melindungi diri dari serangan penyakit.
IMUNISASI ANAK SAAT PANDEMI TETAP HARUS DILAKUKAN
Awal tahun 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru terkait jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun. Berikut jadwal resminya Moms.
Jujur aja, saya juga baru tahu kalau ada jadwal imunisasi baru. Kebetulan baru punya bayi, saya agak bingung saat dokter anak bilang akan di vaksin Hepatitis. Oh, ternyata ada perubahan jadwal. Dipahami ya Moms jadwalnya kalau perlu di reminder agar tak terlewat.
Melihat jadwal imunisasi pertanyaan lainnya yang muncul adalah amankah saya membawa Bayi nol tahun ke rumah sakit untuk imunisasi ?
Galau Moms, dimasa pandemi seperti saat ini rumah sakit menjadi tempat yang harus dihindari bila tidak sakit atau tidak dalam kondisi gawat darurat.
Tenang Moms, IDAI ( Ikatan Dokter Anak Indonesia ) memberikan panduan tata laksana vaksinasi agar aman saat pandemi.
- Harus ada pengaturan jadwal kedatangan untuk menghindari kepadatan anak atau orangtua saat menunggu.
- Ada proses skrining gejala atau kontak dengan individu yang terdiagnosis COVID-19, untuk ditangani khusus.
- Lakukan pemisahan anak sakit dan sehat, di poliklinik yang berbeda
- Lakukan pengaturan jarak selama proses menunggu
- Tersedianya hand sanitizer atau area cuci tangan.
Paling penting kenakan masker, cuci tangan dan hindari kerumunan. Kalau Moms masih merasa kurang nyaman ke rumah sakit, layanan bidan yang mungkin lebih sepi bisa jadi pilihan untuk jenis vaksin wajib dari pemerintah.
Trik lainnya adalah melalukan imunisasi ganda. Yuk, kita cari tahu apa itu Imunisasi Ganda ?.
APA IMUNISASI KEJAR DAN IMUNISASI GANDA ?
Imunisasi ganda merupakan pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kali kunjungan. Tujuannya agar anak mendapatkan perlindungan yang cepat tanpa perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.
Memberikan imunisasi dalam satu waktu memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, cara ini terbukti efektif untuk efisiensi layanan ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, vaksin yang sama tidak boleh disatukan di imunisasi ini. Jika dosis pemberian harus diberi jarak, maka benar-benar harus sesuai jadwal imunisasi.
Cara ini banyak direkomendasikan saat pandemi seperti saat ini. Jadi, kita tak perlu berulang ke fasilitas kesehatan.
Sementara imunisasi kejar atau catch up immunization adalah mengisi ketertinggalan vaksin yang belum didapatkan anak sebelum 2 tahun, atau paling maksimal harus sudah didapatkan anak tersebut sebelum masuk sekolah.
Saat pandemi banyak anak yang tertunda imunisasinya akibat banyak sebab. Salah satunya mungkin karena orang tua yang takut ke rumah sakit. Jangan khawatir, anak tetap bisa di vaksinasi dengan imunisasi kejar.
APA YANG PERLU DILAKUKAN PASCA VAKSINASI ANAK ?
Seringnya pasca imunisasi Anak, Ibu akan merasakan deg-degan takut anaknya panas. Padahal panas merupakan reaksi normal pasca vaksinasi anak.
Gejala demam menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja di dalam tubuh dalam membentuk antibodi. Pada umumnya, reaksi ini akan hilang dalam 24-36 jam. Vaksin dengan risiko tinggi demam adalah DTwP dan Campak. Lalu bagaimana kalau anak kita tidak demam pasca vaksinasi? ya tidak masalah Moms, reaksi setiap orang akan berbeda saat divaksin. Bukan berarti bila tidak demam, anak tidak membentuk antibodi.
Bila anak Moms demam pasca pemberian vaksin, cukup berikan ASI, dekap anak dengan skin to skin, berikan baju yang nyaman dan tetap buat anak merasa nyaman.
Semua vaksin tanpa terkecuali dapat diberikan berbarengan. Imunisasi dilakukan di bagian tubuh yang berbeda ( misalnya paha / lengan kiri dan kanan ) menggunakan alat suntik yang berlainan. Bila tidak diberikan bersamaan, jarak diantara 2 injeksi vaksin hidup yang dilemahkan adalah 28 hari. Sementara vaksin mati tidak ada jarak khusus.
Senengnya ikut webinar bermutu tuh kayak gini ini, bikin pikiran terbuka atas ilmu dan pengetahuan baru. Awalnya takut ke rumah sakit, tapi saya malah lebih takut kalau anak tidak imunisasi di saat pandemi yang justru harus melindungi diri dengan vaksinasi.
Bismillah aja Moms, selama protokol kesehatan dijalannya Insya Allah aman. Ikuti tips imunisasi anak saat pandemi berdasarkan rekomendasi IDAI yang sudah saya uraikan diatas ya Moms.
Vaksinasi Lindungiku Lindungimu.
Liebe,
Turis Cantik
No Responses