Open Trip adalah traveling yang memungkinkan kamu, untuk berbagi tempat dengan traveller lain. Istilahnya, traveling rame – rame dengan orang baru yang belum tentu kamu kenal.
Open Trip ke luar negeri bisa menjadi sangat menyenangkan atau berujung ngak asik saat kamu mendapati kenyataan bahwa tipe trip ini agak berbeda dengan traveling lainnya.
|
Open Trip nyaman dan aman ke luar negeri |
Open Trip di Indonesia mulai menjamur, sejak tiket pesawat mulai murah di empat atau lima tahun lalu. Kemudahan membuat paspor dan visa, membuat banyak orang Indonesia menjejaki negara lain untuk berlibur.
Dulu, hanya orang ‘ mampu ‘ yang bisa ke luar negeri, kini siapapun bisa. Tak punya uang? semua bisa dicicil! Tak bisa menyewa travel agency besar, kamu bisa beli jasa travel buddy. Itulah yang ditawarkan jasa Open Trip yang kini mulai banyak di sosial media, Instagram misalnya.
Tapi, hati – hati kemudahan bukan jaminan liburan akan berjalan nyaman dan aman. Kasus penipuan open trip, hingga traveling yang tak sesuai kesepakatan sudah sering terjadi.
Saya tipe solo traveller yang penyendiri, menikmati traveling sebagai sebuah kontemplasi dari salah naik bus hingga nyasar masuk gang sempit tapi ketemu tempat makan enak. Tapi demi tulisan ini, saya rela berbaur dengan peserta open trip yang tak saya kenal sama sekali.
Mungkin karena saya wartawan, saya penasaran dengan kenikmatan orang ikut open trip. Hal yang ngak masuk nalar saya, traveling kok sama orang ngak dikenal. Saya sengaja memalsukan identitas saya sebagai blogger, tak ada yang tahu termasuk si travel agent kalau saya akan tulis pengalaman ini di blog pribadi.
Toh, saya tidak akan menyebut identitas mereka, menjatuhkan atau merusak ‘periuk nasi’ mereka. Hanya berbagi pengalaman dengan harapan, kamu yang tertarik ikut open trip punya gambaran tentang tipe traveling yang jadi primadona itu.
Tulisan tentang open trip juga akan terbagi menjadi tiga babak, dimulai dari tips open trip nyaman, tips memilih travel agent dan pengalaman saya ikut open trip ke luar negeri.
Mau Ikut Open Trip? Ikuti 4 Tips penting ini
Sebelum memilih mengikuti open trip, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Berikut adalah 4 diantaranya :
|
Perhatikan 4 hal penting saat Open Trip / foto: pixabay |
1. Teliti memilih Travel Agent
Pengertian Travel Agent, sebetulnya adalah sebuah perusahan berbentuk PT yang terdaftar di dinas pariwisata untuk melakukan kegiatan wisata. Kebanyakan, orang mencari jasa open trip yang dibuka oleh individu. misalnya orang yang ‘ngakunya’ travel blogger.
Memang tak sedikit travel blogger yang membuka jasa open trip, tingginya animo masyarakat kadang malah memaksa mereka untuk terdaftar secara resmi. Itulah sebabnya, sekarang banyak jasa open trip dengan perusahaan sudah berbentuk PT dan memiliki kantor resmi.
Jasa merekalah yang akan digunakan saat open trip. Kamu bisa menemukan mereka di laman resmi mereka, sosial media, komunitas pejalan hingga info dari mulut ke mulut.
Walaupun individu itu adalah seorang travel blogger hitz, bukan jaminan mereka punya trip yang menyenangkan. Tulisan asik di blog, bukan jaminan loh mereka punya kemampuan jadi travel guide saat trip berlangsung.
Pembahasan tentang memilih agent travel untuk open trip akan saya ulas lengkap dalam tulisan lainnya, termasuk cara terhindar dari penipuan.
2. Berapa jumlah peserta
Saya selalu memilih open trip dengan jumlah maksimal 15 – 20. Pastikan jumlah maksimal orang yang masuk dalam trip. Kadang ada yang curang, ngakunya 25 pas trip berlangsung total 40 orang.
Ngakunya sih, menggabungkan trip musim sebelumnya. Menurut saya ngak etis deh, ngak ada enaknya trip bareng 40 orang dalam waktu sama. Tak ubahnya rombongan orang belanja ikan asin di pasar.
Travel Agentnya repot, kitanya juga ngak nyaman. Tapi, lebih untung travel agentnya wong ambil untungnya pasti lebih banyak kalau pesertanya banyak.
3. Teliti tentang terms and condition
Jangan tergiur dengan harga murah yang ditawarkan, perhatikan benar terms and conditionnya.
Apakah sudah termasuk tiket atau hanya land tour? Bagaimana dengan aturan pengembalian uang bila trip batal? Apakah termasuk tiket masuk tempat wisata, makan, visa dan transportasi ? Kadang juga termasuk biaya trip buddies atau tour guide yang dibayar perhari sesuai kurs di negara asal.
4. Perhatikan cara pembayaran
Open Trip, biasanya punya sistem pembayaran di cicil tapi ada juga yang full bayar sejak awal. Biasanya, saya lebih suka yang full bayar karena pasti jalan 100 %.
Saya juga pernah coba dengan sistem cicil untuk perjalanan satu tahun kemudian. Ini sebenarnya agak beresiko, jadi pastikan kamu memilih travel agent yang terpercaya.
Ada juga yang bayar sebagian, 50% persen di awal dan sisa pembayaran dicicil hingga satu bulan sebelum perjalanan.
Hal yang membuat open trip banyak diminati, menurut saya karena sistem pembayarannya yang dicicil. Tak semua orang punya alokasi dana liburan yang banyak, mencicil akan membuat kita tidak terlalu terbebani.
Akibat sistem ini, kadang ongkos perjalanan yang harus dibayar pasti akan lebih mahal, ya karena kamu bayarnya nyicil apa bedanya dengan nyicil bayar panci ?. Saat kita nyicil, akan ada cost tambahan yang akan diberikan travel agent, itulah sebabnya bila dihitung total akan lebih mahal dibanding ngurus sendiri.
Travel Agent juga pasti belum beli tiket, belum booking penginapan karena mereka harus lihat dulu berapa peserta kemudian baru bisa alokasi dana berapa keuntungan yang mereka dapet.
Menurut saya, harga jalan sendiri akan jauh lebih hemat. Belum lagi, beberapa kali tiba-tiba harga diawal naik 20%. Alasannya akibat tiket pesawat yang naik, sementara kamu ngak punya pilihan selain bayar kekurangan karena sudah terlanjur mencicil.
|
Bersama teman baru saat open trip |
Mengapa Open Trip jadi Pilihan?
Tidak semua orang cocok dengan sistem open trip. Kebayang ngak, traveling bareng orang yang suka bangun kesiangan, telat, lelet, makannya banyak dan kita baru pertamakali ketemu. Agak sedikit penuh tantangan kan?
Jadi, Open Trip sebenarnya cocok untuk tipe traveller seperti apa sih? Mengapa juga, Open Trip bisa menjadi alternatif cara liburan buat kamu?
1. Cocok untuk new traveller
Menurut saya, Open Trip cocok untuk kamu yang baru pertama kali traveling terutama perjalanan ke luar negeri. Seringnya, orang takut untuk memulai tapi kalau bareng – bareng kan rasa ragu atau takut akan hilang dengan sendirinya.
2. Alternatif bila tak ada teman jalan
Tak semua teman kita enak dibawa traveling, kalaupun dia enak diajak traveling bareng, belum tentu waktunya pas. Tempat impian kita, juga belum tentu disukai teman kita.
Bila kamu tak punya teman jalan tapi takut solo traveling, Open Trip juga bisa menjadi alternatif pilihan. Toh, kamu malah akan mendapatkan teman baru atau bahkan jodoh heheheh.
3. Pembayaran bisa dicicil
Magnet utama open trip sepanjang pengalaman saya adalah sistem pembayarannya yang bisa dicicil. Sistem mencicil akan memudahkan kamu mengalokasikan dana liburan, tidak semua orang punya uang alokasi dana traveling, sehingga kalau dicicil tidak akan terasa berat.
4. Tinggal duduk semua beres
Open Trip membuat kamu tak perlu bingung soal tiket karena sudah ada yang pesan, ittenary sudah ada yang susun, transportasi sudah disediakan, intinya semua sudah beres. Tinggal bawa koper dan menikmati perjalananmu.
Alasan diatas dikemukan banyak teman baru yang saya temukan dalam kelompok open trip yang pernah saya ikuti. Sebagian mengaku ngak kapok ikut open trip, tapi hampir 80 % diantara mereka menilai lebih enak jalan sendiri dari pada bergabung dalam trip gabungan. Itu soal pilihan, tapi menurut mereka ( dan saya ) ada beberapa hal yang membuat open trip tak selamanya menyenangkan.
3 Hal ‘Ngak Asik’ yang mungkin terjadi saat Open Trip
1. Ittenary tidak sesuai
Seperti saya jelaskan di atas, bila jasa open trip sudah termasuk ittenary. Tak semua ittenary mungkin sesuai dengan kemauan kita, kadang malah ke tempat yang ngak asik.
Seringnya dalam ittenary terlihat kalau kita akan mendatangi banyak tempat, padahal semua titik berada dalam satu jalan. Lucu ajah sih, kalau hanya ke tempat yang bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki dalam satu waktu tapi dimasukkan ittenary, seolah banyak tempat yang didatangi.
Perjalanan ke luar negeri biasanya ada waktu dua hari, di awal datang dan pulang sebagai waktu perjalanan. Ada sejumlah negara yang perjalanannya saja sudah makan waktu seharian. Perhatikan dari jumlah hari yang ditawarkan, bila mereka sebut 6 hari artinya kamu hanya punya 4 hari untuk full wisata.
Jam juga biasanya 8 jam, travel agent ngak mau rugi tentang waktu molor. Ada juga pengalaman ngak asik tentang travel yang akan meminta peserta membayar uang tambahan bila waktu melebihi jam kerja mereka, terutama akibat peserta ada yang telat datang.
Buat saya, pakai ittenary yang sudah ditentukan ngak masalah sih. Kalau memang ada spot yang ngak masuk, kita tinggal over stay atau datangi tempat tujuan di luar jam wisata dari travel.
2. Harusnya bisa hemat banyak uang
Seperti saya bilang, bila traveling bersama orang banyak sebenarnya akan jauh lebih hemat karena masuk dalam share cost. Tapi, saat open trip kamu kan pakai jasa mereka untuk ‘ngurusin’ sudah pasti ada uang jasanya dong.
Wajar ajah kalau lebih mahal dari jalan sendiri. Pilihan aja, mau repot atau ngerepotin orang tapi bayar.
3. Tidak cocok dengan teman jalan
Teman jalan saat Open Trip akan sangat beragam. Ada yang berisik, pendiam, jaga jarak atau bahkan sok dekat. Kebetulan, saya lebih suka solo trip jadi ikut open trip juga bukan untuk cari teman jalan ke trip selanjutnya. Sekedar kenal aja.
Open Trip Yay or Nay?
Buat saya, ikut open trip atau tidak itu soal pilihan aja. Kamu masuknya tipe pejalan seperti apa? Lebih tertantang mewujudkan perjalanan dengan ngurus sendiri atau maunya hanya angkat koper dan diurusin orang? Dari situ kamu bisa paham, kira – kira open trip cocok atau tidak untuk pejalan sepertimu.
|
Open trip atau solo trip ? |
Saya mungkin akan ikut open trip lagi ke negara yang fasilitas publiknya kurang atau tingkat keamananya kurang. Sehingga agak sulit bila melakukan trip sendiri. Misalnya negara seperti Korea utara, India, Kashmir atau mungkin Arab Saudi ( khusus haji dan umroh) Lebih enak kalau ada yang urus.
Tapi kalau hanya ke Thailand, Korsel, Jerman atau mungkin Swiss lebih enak sendiri aja. Toh, semua fasilitas sudah lengkap untuk wisatawan.
Percayalah, inti dari sebuah perjalanan itu rasa ‘repotnya’. Repot nyusun ittenary, repot milih tiket pesawat karena repot itu akan membawamu pada kepuasaan tiada tara dan mengukuhkan diri kalau kamu juga MAMPU melakukan apapun sendiri. Itu sih menurut saya, tapi bagaimanapun caranya mau dicicil atau pakai jasa travel agent tak masalah asal kamu tetap bisa traveling.
Open Trip ke luar negeri, bisa banget dilakukan dengan nyaman dan aman asal kamu punya persiapan matang terutama memilih travel agent yang tepat. Tenang, tulisan berikutnya saya akan kasih trik memilih travel agent yang bagus untuk open tripmu. Selamat jalan – jalan ya!.
Liebe,
Turis Cantik