Traveling Trip Mancanegara

Mengintip Korea Utara di Paju

MENGINTIP KOREA UTARA  – Korea Utara bagaikan selimut tanpa selubung, penuh misteri dan kini menjadi pusat perhatian dengan ancaman nuklirnya pada dunia ( lebih tepatnya pada Trump!). Wisata ke Korea Utara mungkin sedikit sulit, tapi kamu bisa melihat sekelumit kehidupan di negara Kim Jong Un itu dengan mengintipnya melalui teropong di atas wilayah pegunungan Korea Selatan. Bagaimana kehidupan di Korea Utara? Apa saja aktivitas masyarakatnya? Ini kisah lengkap perjalanan saya mengintip Korea Utara di Paju.
Pagi itu terasa makin dingin, setelah bus wisata yang saya tumpangi tiba di kawasan perbukitan. Jalan berliku menuju Paju, sebuah wilayah di ujung Kota  Seoul yang berbatasan langsung dengan Korea Utara. Wilayah ini disebut Zona Demiliterisasi Korea atau DMZ.
Waspada Darurat militer  hingga kini masih akan berlaku di dua bagian Korea yang terpecah, terutama Korea Selatan . Itulah juga sebabnya semua laki-laki Korsel harus mengikuti wajib militer, tak perduli wajahnya pernah terkena dempul foundation karena sehari-hari menjadi anggota Boyband K-pop. Semua harus waspada, karena sewaktu-waktu Korea Utara dapat melancarkan serangan.

Menuju Puncak Gunung Dora

Meneropong Korea Utara 
Kawat berduri di sepanjang DMZ 
Pintu masuk Observatory di Paju
Ada beberapa titik DMZ di Korea Selatan, tapi berhubung Seoul adalah tujuan utama wisata saya kali ini, saya memutuskan menuju Paju untuk melihat Dora Observatory.
Tempat ini berada di puncak Dorasan atau Gunung Dora yang terketak di Kota Paju, Provinsi Gyeonggi, Korsel. Berjarak 50 km dari Seoul, wilayah ini bisa ditempuh satu jam perjalanan dalam jalur darat.
Tak ada permukiman penduduk padat, hanya lahan kosong, posko keamanan dan kawat berduri tinggi yang seakan menghalau penyusup yang berniat masuk.
Bukan cerita kemarin sore tentang banyaknya penduduk Korea Utara yang kerap kali tertangkap atau bahkan mati karena berniat menyusup masuk Korea Selatan.
Kawat berduri ditancapkan hingga ke dasar sungai yang memisahkan DMZ, karena upaya melarikan diripun lebih sering dilakukan dari bawah tanah atau sungai.

Mengintip Wilayah Korea Utara

Lorong pertama di Dora Observatory menuju ke sebuah bioskop kecil. Sebuah layar usang memutar film tentang ‘perpisahan’ Korea utara dan selatan. Cerita tentang alasan didirikannya Observatory dan apa yang bisa kamu lihat ditempat ini. Pertunjukan film ada setiap jam dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Inggris.

Teropong Gratis 
Peta wilayah DMZ di Paju
Tempat selanjutnya adalah Teropong yang langsung menuju lokasi di ujung sungai pembatas wilayah DMZ. Teropong, mampu melihatkan detail wilayah Korut, hingga saya dapat melihat dengan detail lahan pesawahan milik warga Korea Utara.
Cari saja teropong dengan tulisan FREE alias Gratis, karena beberapa teropong berbayar dengan memasukkan koin sekitar 5000 won atau setara dengan Rp. 6000 ( pembulatan). Bedanya hanya detail visual aja, kalau yang berbayar lebih keliatan dekat.
Banyak yang menyebut, permukiman yang dilihat melalui teropong adalah propaganda korut. Bukan tak mungkin, dari bagunan yang terlihat mereka pun meneropong wilayah Korea Selatan dengan cara yang sama.
Pembangunan Observatory, sebenarnya dilakukan sebagai tempat warga korsel menumpahkan rasa rindunya pada sebagian keluarganya yang masih ada di korut. Begitu Kira-kira penjelasan  berdasarkan Tourist Guide yang saya baca.
Tapi saya yakin, ada banyak makna mengapa teropong menyasar wilayah korut itu didirikan. Saya juga yakin dengan posisinya yang berada di atas pegunungan dan pasti terlihat, bukan tak mungkin korea utara pun menyadari ada yang ‘mengamati’.
Menurut beberapa teman yang pernah datang ke tempat ini, tentara akan masuk ke dalam bus untuk memeriksa paspor setiap pengunjung. Beruntung saat saya datang, tak ada tentara yang memeriksa detail paspor kami. Tapi aturan harus membawa paspor memang diberlakukan, karena bukan tak mungkin pemeriksaan dilakukan di saat tertentu.
Aturan penting sebelum masuk ke wilayah DMZ untuk wisatawan adalah JANGAN MOTRET TENTARA!. Memotret tentara di wilayah DMZ adalah hal haram dilakukan, kamu akan dianggap mata-mata dan paspormu bisa ditahan untuk waktu lama.

Bagaimana Kehidupan di Korea Utara?

Bagian wilayah di Korea Utara yang bisa dilihat melalui teropong adalah wilayah bernama Gaeseong, Songaksan, patung Kim Il-Sung ( kakek Kim Jong Un ) dan sebuah areal persawahan bernama  Geumamgol.
Berdasarkan film yang saya tonton dalam Observatory, wilayah ini awalnya di tahun 90an hanya berdiri satu bangunan. Bangunan terlihat seperti rumah susun bercat putih yang usang. Di awal tahun 2000an, muncul lagi beberapa bangunan sama bersebelahan dengan rumah susun pertama.
Ada areal persawahan padi, inilah yang memunculkan spekulasi bila warga Korut kebanyakan adalah petani atau menggantungkan hidup pada alam. Tercatat dua kali observatory ini merekam  warga korut naik sepeda dan bercocok tanam. Artinya ada yang tinggal di wilayah itu, tapi tak terlihat orang lain. Kehidupan warga Korea Utara di wilayah ini terlihat sederhana dan syahdu bahkan cenderung senyap.

Mimpi Indah Bersatunya Korea 

 
Sempatkanlah mengelilingi areal diorama di bagian dalam Observatory.  Diorama kebanyakan memuat cerita tentang perpisahan Korea dan mimpi indah warga Korea Selatan atas kembali bersatunya Korea. Mereka bahkan membuat sebuah kereta lengkap dengan jalurnya yang akan digunakan bila jalur keret korea utara dan selatan kembali dioperasikan.
Sebagian diorama juga memuat kisah perpisahan anggota keluarga yang dibuat dramatis dengan berbagai kisah perpisahan anggota keluarga  yang menyesakkan dada.

Diorama My Home Town 
Kereta masa depan Korea 
Diorama favorit saya ada di tengah bagian tempat ini dalam sebuah karya rupa seniman korea selatan berjudul ‘My Home town’. Seluruh bagian ruang menempel ubin dengan berbagai ungkapan tentang harapan menyatunya korea dalam satu rumah yang sama. Idenya sangat kreatif,dengan nuansa warna kuning dan konsep yang menarik.
Mimpi dalam diorama yang sangat indah, terlebih beberapa hari lalu saya membaca berita di surat kabar tentang Presiden Korut Kim Jong Un yang mengaku akan membuka dialog dengan Presiden Korsel. Bukan tak mungkin impian penyatuan dua korea terwujud.
Pastikan, kamu mendatangi Observatory di Paju ini saat menjejakkan kaki di Korea Selatan, karena korea bukan sekedar K-wave tapi ada sejarah panjang bangsa mereka yang juga harus kita tahu. Kadang dengan lebih memahami sejarah, perjalanan kita akan lebih bermakna.
Selamat Jalan-jalan!
Liebe,
Turis Cantik

Dora Observatory
310, Je3ttanggul-ro, Paju-si, Gyeonggi-do
경기도 파주시 장단면 제3땅굴로 310 (장단면)
Tutup setiap Senin dan hari libur nasional korea selatan.
Jam buka : 09.00 – 15.00
Masuk gratis hanya perlu bayar parkir kendaraan. Kisaran 1.000 – 5.000 Won tergantung ukuran kendaraan.

Leave a Reply

Instagram